Tanya Dokter: Obat Anti Nyeri Untuk Penderita Jantung

ArtikelDokter.com - Tanya Dokter: Obat Anti Nyeri Untuk Penderita Jantung. "Salam dok, saya mau bertanya. Saya seorang ibu rumah tangga dengan usia 50 tahun. Saya memiliki riwayat jantung, sehingga kata doker saya tidak boleh terlalu capek dan stress. Namun masalah yang sering timbul saat gangguan jantung itu datang adalah rasa sakit yang begitu nyeri pada ulu hati atau jantung, obat apakah yang aman untuk dikonsumsi dalam menghilangkan rasa nyeri tersebut. Terima kasih dok atas jawabannya, semoga sehat selalu."

Jawab:

Salam pembaca yang setia, nyeri merupakan masalah yang sering dialami oleh banyak orang terutama penderita gangguan jantung. Mungkin sebagian sudah sangat familiar dengan obat anti nyeri, baik yang dijual secara bebas dipasaran ataupun obat yang diberikan berdasarkan resep dokter. Seperti obat kebanyakan, obat anti nyeri selain memberikan manfaat tentunya juga memberikan efek samping yang diataranya adalah gangguan saluran cerna, serta gangguan terhadap ginjal. Hal ini disebabkan terutama oleh obat anti nyeri berjenis AINS (Anti Inflamasi Non-Steroid). Misalkan ibuprofen, natrium diklofenak atau lain sebagainnya.

Tanya Dokter: Obat Anti Nyeri Untuk Penderita Jantung.

Cara kerja obat jenis ini adalah dengan menghambat kerja enzim cyclooxigenase (COX) di dalam tubuh. Enzim ini mencetuskan nyeri saat terjadi inflamasi. Sedangkan bagi sistem pencernaan enzim ini berperan sebaliknya, melindungi saluran cerna dari kemungkinan terjadinya ulkus. Terdapat dua jenis enzim COX, tipe pertama adalah secara konstan diproduksi oleh tubuh (COX1) dan tipe dua adalah diproduksi pada saat terjadinya radang dalam tubuh.

Obat AINS yang pertama kali muncul, tidak selektif menghambat enzim COX sehingga kedua jenis enzim tersebut dihambat kerjanya. Padahal enzim COX-1 berperan penting dalam melindungi saluran cerna. Untuk menjawab hal itu para ahli akhirnya menemukan obat yang dapat secara selektif hanya berperan menghambat enzim COX-2 yang memiliki pengaruh utama terhadap munculnya rasa sakit sehingga resiko penghambat COX-2 terhadap gangguan saluran cerna relatif ringan.

Golonan obat COX-2 dapat menimbulkan resiko gangguan jantung dan mengalami stroke. Pada tahun 2005, FDA di Amerika Serikat meminta pada farmasi dan produsen obat-obatan golongan NSAIDs (kecuali Aspirin) memberikan informasi bahwa obat-obatan NSAIDs yang digunakan mempunyai efek samping kardiovaskular yang serius seperti serangan jantung, stroke, tekanan darah tinggi, gagal jantung, pengumpulan cairan dalam tubuh (bengkak), gagal ginjal, ulkus dan perdarahan lambung, anemia, reaksi kulit yang membahayakan, reaksi alergi yang membahayakan, gagal hati dan serangan asma.

Mengapa hal ini  dapat terjadi?
Ternyata efek samping penggunaan obat analgetik dapat menahan unsur natrium. Unsur ini seharusnya dibuang melalui urine, naum akibat penggunaan obat nyeri pembuangannya dihambat. Akibatnya semakin lama semakin tertimbun dalam tubuh, dan tingginya kadar natrium sehingga tekanan darah meningkat. Kondisi ini tentu membuat kinerja jantung meningkat. Untuk orang normal mungkin hal ini tidak akan banyak menimbulkan masalah, lain halnya bila peningkatan tekanan darah terjadi pada penderita gangguan jantung. Beban kerja yang berat dapat membuat penyakitnya bertambah parah.

Tanya Dokter: Obat Anti Nyeri Untuk Penderita Jantung.

Hal ini tentu saja menjadi pertimbangan tertentu, karena radang sendi atau arthritis biasanya memerlukan pengobatan dalam waktu lama, artinya efek obat dapat semakin memperparah kondisi jantungnya.

Diperkirakan efek ini berlaku untuk semua jenis NSAID, termasuk anti nyeri terbaru golongan penghambat COX-2. Misalnya celecoxib. Salah satu berita baik muncul berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh dr. Wayne Ray (Vanderbilt University School of Medicine, Nashville, AS) dan dipublikasikan pada jurnal Circulation: Cardiovascular Quality and Outcomes bulan Mei 2009.

Berdasarkan penelitian tersebut diketahui bahwa obat jenis naproxen memiliki incidence rate ration (IRR) lebih kecil dibandingkan dengan obat jenis lain. Berdasarkan penelitian lain diketahui bahwa penggunaan diklofenak meningkatkan resiko terjadinya kerusakan otot jantung (miokard infark), store, dan kematian lain lebih tinggi 50% dibandingkan dengan menggunakan naproxen. Pengguna ibuprofen resikonya lebih tinggi 25% dibandingkan dengan penderita jantung menggunakan naproxen.

Penelitian ini melaporkan bahwa obat-obat golongan NSAIDs yang mempunyai keamanan kardiovascular terbaik dimiliki oleh Naproxen. Peningkatan dosis Naproxen lebih dari 1000 mg/dl juga tidak terbukti meningkatkan resiko kardiovascular. Penggunaan NSAIDs seperti diklofenak, ibuprofen, celecoxib dan refocoxib oleh pasien selama 3 bulan ternyata secara serius meningkatkan resiko kejadian penyakit jantung koroner. Data-data penelitian pada akhirnya menunjukkan bahwa Naproxen mempunyai keamanan kardiovascular yang lebih baik dibandingkan diklofenak, ibuprofen, rofecoxib dan celecoxib.

Bagi penderita jantung, prosedur pemberian anti nyeri memang merupakan wewenang dokter. Namun, setidaknya penderita penyakit jantung dapat memiliki wawasan. Sehingga dirinya mengerti mengapa diberikan obat anti nyeri harus dengan resep dan oleh dokter, tidak boleh diberikan sembarangan.

Tanya Dokter: Obat Anti Nyeri Untuk Penderita Jantung.

Pada tahap awal, penderita penyakit kardiovascular yang juga mengalami nyeri tidak diberikan obat untuk mengatasi nyeri, melainkan dilakukan fisioterapi. Perubahan gaya hidup juga perlu dilakukan. Misalnya dengan mengurangi beban pada persendian dengan tidak  melakukan olahraga high impact atau aktivitas yang berat. Jika seseorang sudah diputuskan untuk menggunakan anti nyeri jenis NSAID, beberapa hal harus dipertimbangkan diantaranya adalah sebagai berikut:
  • Penghambat COX-2 dapat mengakibatkan gangguan ginjal, penumpukan natrium di dalam tubuh dan peningkatan tekanan darah. Hal ini tentu saja dapat mengakibatkan perburukan pada kondisi ginjal. Dengan demikian perlu dilakukan pemeriksaan secara berkala fungsi ginjal dan tekanan darah pada penderita yang menggunakan penghambat COX-2. Perhatian khusus harus diberikan jika obat ini digunakan pada penderita gangguan ginjal, hipertensi dan penderita gagal ginjal.
  • Selain itu penggunaan obat ini dilarang pada saat atau beberapa saat sesudah dilakukan tindakan bedah jantung. Untuk Anda penderita sakit jantung atau memiliki resiko mengalami serangan jantung, penggunaan obat anti nyeri harus memperhatikan hal setidaknya hal berikut: Harus dengan resep dokter dan menggunakan sesuai dengan resep tersebut.
  • Penggunaanya sebaiknya dalam dosis kecil dan bukan dosis besar. Kecuali nyeri yang dirasakan tidak juga berkurang, dokter mungkin akan menggantinya dengan jenis obat yang lain. Tidak kalah penting adalah waktu penggunaan obat tidak boleh terlalu lama, selanjutnya dilakukan evaluasi apakah obat tersebut dapat diteruskan atau tidak.

Demikian jawaban dari pertanyaan Obat Anti Nyeri Untuk Penderita Jantung, semoga dapat memberikan sedikit pengetahuan dan wawasan bagi pembaca sekalian. Akhirnya apa yang dituliskan disini diharapkan dapat bermanfaat, Be Healthy !
Oleh: dr. Gatot Ibrahim

0 Response to "Tanya Dokter: Obat Anti Nyeri Untuk Penderita Jantung"

Post a Comment